Trading Places (1983): Kisah tentang Perdagangan Tempat dan Kekacauan Finansial di Wall Street
Hello Bosskuu.. Ini adalah artikel tentang Trading Places (1983), film komedi Amerika yang menjadi salah satu film klasik pada zamannya. Trading Places (1983) memperkenalkan plot yang sangat menarik, di mana dua karakter utamanya berubah posisi sosial dan keuangan secara tidak sengaja. Film ini membintangi Eddie Murphy dan Dan Aykroyd sebagai dua individu yang berada dalam dunia Wall Street yang kejam dan kompetitif.
Trading Places (1983) mengikuti cerita dua orang asing yang keduanya dipekerjakan di perusahaan perdagangan komoditas. Walaupun keduanya memiliki latar belakang sosial dan pendidikan yang berbeda, namun mereka berkontribusi pada perusahaan dengan gaya yang sangat berbeda. Kemudian, akibat suatu kesalahan keliru mereka diajak terlibat dalam perjalanan yang tak terduga dan benar-benar berubah posisi kehidupan.
Plot Cerita: Dari Bawah ke Atas atau Sebaliknya?
Trading Places (1983) dimulai dengan cerita tentang dua orang yang sangat berbeda, Louis Winthorpe III (diperankan oleh Dan Aykroyd), seorang ahli keuangan dari latar belakang elit yang telah bekerja untuk perusahaan komoditas Duke & Duke selama beberapa tahun, dan Billy Ray Valentine (diperankan oleh Eddie Murphy), seorang pengamen jalanan di kota Philadelphia.
Dalam salah satu halangan di jalan, Winthorpe ditangkap oleh dua polisi yang ditempatkan oleh dua orang dari Duke & Duke. Mereka menyatakan bahwa mereka memiliki bukti bahwa Winthorpe mencuri uang dari kantor dan Winthorpe dituduh mencuri paket cairan tuak berharga dari toko kerajaan Inggris di mana Duke & Duke berinvestasi. Winthorpe tak bisa membuktikankannya dan kemudian ia dipecat dari pekerjaannya dan dipenjara atas tuduhan yang tak hanya salah besar tetapi di-staged.
Sementara itu, Valentine baru saja menjalani ujian dalam kehidupannya sebagai pengamen jalanan saat dua orang yang bekerja untuk Duke & Duke memasukkan uang ke dalam topinya. Valentine diberikan kesempatan untuk memanjat tangga karir dengan menjadi ‘Direktur Penjualan’ yang bermodal nol rupiah. Tidak lama kemudian, posisi dan kehidupan mereka seolah bertukar: Valentine menjadi orang kaya dan Winthorpe kehilangan semua yang ia miliki.
Perjuangan Karakter Utama Menghadapi Kekacauan Financial dan Hubungan Personal
Dalam Trading Places (1983), karakter utama menghadapi banyak masalah saat mereka mencoba menyesuaikan diri dengan perubahan status di bidang keuangan dan personal. Seperti halnya dengan Winthorpe, ia mulai mengalami kesulitan ketika ia tidak mengenal lingkungan baru di mana ia harus bergaul dan bertindak. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya beradaptasi dengan keadaan dan persaingan yang kejam di perusahaan Duke & Duke.
Sementara itu, Valentine pun menghadapi banyak tantangan, terutama dalam bidang jangka panjangnya. Ia harus belajar melakukan perdagangan dan bertransaksi dalam lingkungan Wall Street yang sangat canggih dan rumit. Dia tidak mengetahui banyak tentang investasi dan perdagangan di pasar saham, tetapi ia cukup lihai untuk memahami situasi yang ia hadapi dan bagaimana ia harus menjadi yang terbaik dari yang terbaik.
Humor dalam Film
Trading Places (1983) menghadirkan unsur humor dalam film yang sangat khas dari Eddie Murphy dan Dan Aykroyd. Para aktor membawakan karakter mereka dengan sangat baik dan sangat menghibur. Sebagai contoh, penggambaran tentang akuntan konservatif dan kikuk pada karakter Aykroyd yang sangat komikal namun tetap dalam karakter.
Lebih dari itu, cerita yang informatif dan tanggap pada seniman itu sangat menarik. Film ini menggunakan premis yang tidak biasa dan humor segar untuk menjelaskan konsep keuangan yang rumit seperti perdagangan saham dan komoditas.
Kritik Sosial dan Refleksi Kekacauan Finansial
Trading Places (1983) tidak hanya menawarkan adegan-adegan yang menghibur, tetapi ia juga menampilkan kritik sosial yang sangat penting. Film ini menggabungkan elemen komedi dan kritik sosial yang efektif untuk mengekspresikan isu-isu sosial yang serius. Misalnya, dukungan dukungan politik yang melingkarkan tangan dengan kekuatan keuangan dan banker Wall Street yang kotornya sudah mulai mengundang kehadiran para kapitalis.
Melalui karakter Valentine, film ini juga mengkritik stereotipe sosial yang sering ditemukan dalam masyarakat Amerika. Valentine adalah seorang pria Afrika-Amerika yang ternyata memiliki kemampuan besar dalam bidang investasi dan perdagangan. Karakter ini menghadapi banyak diskriminasi dan prasangka karena rasnya, namun ia membuktikan bahwa ia mampu untuk menjadi seorang trader Wall Street yang sukses.
Penutup: Trading Places (1983) sebagai Klasik Amerika yang Tak Pernah Surut
Dalam penilaian pribadi, Trading Places (1983) unik dalam hal cara film ini menggabungkan humor, keanggunan, dan pentingnya tema dalam cerita yang modern. Film ini menunjukkan kepada audiens bahwa ada banyak aspek keuangan yang bisa saja tidak diperhitungkan dalam syarat yang diatur, memperlihatkan bagaimana kreativitas dan kecerdikan sangat diperlukan, dan berkesempatan mengkritik aspek-aspek sosial waktu itu di Amerika, seperti rasisme dan prasangka.
Kesimpulannya, Trading Places (1983) akan tetap menjadi film klasik yang memikat penonton dengan humornya yang tak pernah ketinggalan zaman dan pesan-pesan kritis tersembunyi yang terus relevan di tahun-tahun berikutnya. Film ini akan selalu menjadi contoh yang bagus tentang peralihan posisi sosial dan keuangan.
Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Sumber Data: Didapatkan dari sumber dengan lisensi open API melalui permintaan klien kepada program Cloud Contact Center & AI Virtual Assistant Bahasa Indonesia milik Hugging Face Inc. pada tanggal 11-12 Agustus 2021.
Set to enhance your link profile for achievement? Click here to take advantage of the top-notch backlink optimization solutions on Fiverr and boost your site to new heights of authority and visibility!