Outsourcing Software Development: Kelebihan dan Kekurangan
Selamat Datang, Sobat Canggih!
Outsourcing telah menjadi salah satu trend di dalam industri teknologi informasi, terutama dalam bidang pengembangan perangkat lunak atau software development. Salah satu alasan utama mengapa banyak perusahaan memilih untuk melakukan outsourcing adalah untuk menghemat biaya dan waktu serta meningkatkan efisiensi produksi. Namun, seperti halnya semua keputusan bisnis, outsourcing juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
Artikel ini akan memberikan penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan outsourcing software development, serta informasi lebih detail tentang data yang digunakan sebagai sumber artikel. Atas dasar itu, sebelum pembahasan lebih jauh, simak baik-baik tabel berikut ini untuk mengenal data yang akan dijadikan basis dalam penulisan artikel ini.
Gambar | Judul |
---|---|
Software Development Outsourcing – All You Need To Know | |
Common Pitfalls to Effective Software Development Outsourcing? | |
How To Outsource Software Development? Complete Guide For Outsourcing | |
Software Development Outsourcing Benefits & How To Keep Up | NPI | |
5 Reasons Why Outsourcing Software Development Works – 2022 Guide |
Kelebihan Outsourcing Software Development
Outsourcing software development dapat memberikan beberapa kelebihan yang tidak bisa didapat jika semua pengembangan software dilakukan di dalam perusahaan. Berikut ini adalah 7 kelebihan dari outsourcing software development:
1. Menghemat Biaya Operasional
Salah satu manfaat utama dari outsourcing software development adalah bisa menghemat biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan. Karena pengembangan software biasanya memerlukan tim khusus yang terdiri dari developer, designer, dan project manager, maka perusahaan biasanya membutuhkan banyak sumber daya manusia untuk tim tersebut. Dengan melakukan outsourcing, perusahaan hanya perlu membayar satu tarif bulanan atau jumlah proyek tertentu kepada pihak yang dipilih untuk melakukan outsourcing, yang disebut vendor, tanpa harus memikirkan biaya-biaya tambahan seperti biaya pelatihan, gaji, atau asuransi karyawan.
2. Penghematan Waktu
Outsourcing juga dapat menghemat waktu pengerjaan proyek dan mempercepat waktu peluncuran produk. Saat memimpin dalam pengembangan suatu produk, sangat mungkin terjadi keterlambatan jika tim internal sama sekali tidak terbiasa dengan jenis pekerjaan baru dan harus memulai dari awal. Namun dengan outsourcing, perusahaan dapat memilih vendor yang antara lain fokus pada pengembangan produk sesuai kebutuhan dan memperhitungkan berbagai jenis masalah dan kendala yang mungkin terjadi selama pengembangan software, sehingga dapat mempercepat waktu peluncuran produk.
3. Meningkatkan Efisiensi Produksi
Outsourcing software development juga memungkinkan untuk meningkatkan efisiensi produksi karena perusahaan yang melakukan outsourcing biasanya bekerja dengan vendor yang memiliki keahlian dan teknologi yang terkini dan memahami bagaimana cara membuat produk yang akan memenuhi tuntutan pasar. Seiring kemajuan teknologi, pengembangan dan penjagaan software harus dilakukan dengan teknologi terbaru yang mampu membawa produk berkembang.
4. Aliran Kerja yang Lebih Lancar
Tim vendor yang melakukan outsourcing biasanya terdiri dari profesional yang memiliki pengalaman kerja yang bervariasi dan keterampilan yang sangat ahli. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan target dalam waktu singkat karena vendor yang melakukan outsourcing bisa dengan mudah menentukan dan membantu menyelesaikan tugas-tugas dan faktor yanng terlibat dalam pengembangan software dengan menuliskannya dengan rapi di dalam file-folder.
5. Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang Kompeten
Outsourcing juga dapat membantu perusahaan dalam menemukan sumber daya manusia yang punya keterampilan dan pengalaman ahli yang lebih spesialis. Vendor yang melakukan outsourcing biasanya mempertahankan tim yang terdiri dari developer dan design yang telah berhasil dan memiliki pengalaman yang sangat baik.
6. Meningkatkan Kualitas Produk
Karena vendor yang melakukan outsourcing biasanya memiliki tim yang ahli di berbagai aspek seperti desain produk dan pengembangan tak sulit lagi untuk bisa menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Bahkan, mengakses perusahaan dengan lebih canggih dan produk yang terkini juga bisa tercapai dengan mudah.
7. Mempertahankan Fokus pada Rencana Strategis Bisnis
Terakhir, outsourcing juga dapat membantu perusahaan agar tetap fokus pada rencana strategis bisnisnya. Sebagai contoh, jika perusahaan terlibat dalam bidang teknologi kesehatan, outsourcing dapat membantu mengembangkan software yang relevan dengan bidang tersebut tanpa harus menggunakan sumber daya internal. Dengan demikian, perusahaan dapat berkonsentrasi pada tujuan yang lebih utama dengan menggunakan outsourcing untuk menangani periklanan, pemasaran, penjualan, dan operasi yang lainnya.
Kekurangan Outsourcing Software Development
Di samping kelebihan outsourcing, juga ada beberapa kerugian yang perlu diketahui sebelum memutuskan untuk outsourcing software development. Berikut ini adalah 7 kekurangan dari outsourcing software development:
1. Risiko Kebocoran Data
Masalah keamanan terkait data menjadi perhatian yang muncul ketika perusahaan berpikir untuk outsourcing. Dalam banyak kasus, keamanan data sering kali tidak diperehatikan oleh vendor yang bertugas. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran data yang mengancam keamanan perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memeriksa vendor yang akan digunakan untuk outsourcing dan memastikan bahwa vendor akan memastikan keamanan data perusahaan.
2. Tidak Terlibatnya Dalam Kontrol Kualitas Software
Kontrol kualitas software menjadi masalah kritis yang dihadapi perusahaan yang melakukan outsourcing. Karena kebanyakan vendor yang melakukan outsourcing berada di luar negeri, maka sulit untuk memantau dan mengendalikan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan.
3. Rendahnya Komunikasi Dalam Pengembangan Produk
Kurangnya komunikasi antara perusahaan dan vendor yang melakukan outsourcing dapat menyebabkan kesalahpahaman dan memberikan hasil yang buruk pada pengembangan produk. Perusahaan harus memastikan bahwa ada komunikasi yang jelas dan teratur antara perusahaan dan vendor yang melakukan outsourcing.
4. Tidak Adanya Tim Internal yang Berpengalaman dan Ahli
Outsourcing juga bisa membuat perusahaan kehilangan tim internal yang memahami proses pengembangan produk atau software. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan kesulitan dalam menentukan apakah kualitas dan fitur software yang dihasilkan dari vendor sudah sesuai dengan harapan atau tidak.
5. Keterlambatan Pengerjaan Proyek
Outsourcing dapat membuat perusahaan terlambat dalam mengerjakan proyek karena perusahaan tidak memiliki kontrol langsung atas memulai, menghentikan, dan merancang proyek yang sedang dijalankan oleh vendor.
6. Ketergantungan Pada Pihak Ketiga
Kegagalan dari vendor yang melakukan outsourcing juga berpotensi menghambat perusahaan dalam mengerjakan atau merancang produk pada waktu yang tepat. Hal ini akan membuat perusahaan kehilangan kemampuan untuk melakukan layanan, mengembangkan produk, dan memberikan respon yang cepat terhadap permintaan pasar.
7. Kesulitan Dalam Menjaga Keamanan Data
Outsourcing dapat menjadi bencana jika informasi dari produk perusahaan tidak terjaga dengan baik, dapat berakibat pada kebocoran sensitif yang secara perlahan menggerogoti perusahaan. Outsourcing merupakan cara membuka informasi dan cara yang tepat selama perusahaan mengambil kebijakan yang tepat dari awal.
FAQ
Apa itu software development outsourcing?
Software development outsourcing adalah suatu metode dalam menempatkan pengembangan sebuah produk atau perangkat lunak diluar ruang lingkup suatu bisnis dengan kerja sama dengan vendor atau pihak ketiga.
Apa saja manfaat dari melakukan software development outsourcing?
Manfaat dari melakukan software development outsourcing antara lain:
- Menghemat biaya operasional
- Meningkatkan efisiensi produksi
- Meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan
- Tidak perlu membayar biaya pelatihan atau gaji pegawai gaji
- Bisa memancing kemampuan karyawan lainnya
- Tidak terfokus pada rencana strategi bisnis
- Memiliki sumber daya manusia yang lebih daring dalam bekerja
Apa saja risiko dari melakukan software development outsourcing?
Risiko dari melakukan software development outsourcing antara lain:
- Penyimpanan data yang kurang aman
- Kurangnya kontrol kualitas software
- Rendahnya komunikasi dalam pengembangan produk
Ready to enhance your backlinks for success? Tap this link to leverage the finest backlink enhancement solutions on Fiverr and elevate your site to new heights of authority and exposure!