Simple Scalping Strategy: Best Scalping System To Earn Money
Hello Bosskuu, kali ini kita akan membahas tentang Strategi Scalping yang dapat menjadi sistem terbaik untuk menghasilkan uang dalam trading. Sebelum masuk ke dalam pembahasan, tahukan kamu bahwa Scalping adalah sebuah teknik trading yang sangat berbeda dengan teknik trading pada umumnya?
Scalping memiliki keunggulan untuk memudahkan trader dalam mencapai target profit dalam waktu yang singkat. Namun, scalping juga memiliki resiko yang cukup besar jika trader tidak menguasai teknik ini dengan baik.
Apa itu Strategi Scalping?
Secara umum, Strategi Scalping adalah teknik trading yang berorientasi pada target profit yang kecil dalam waktu yang singkat, yaitu kurang dari 10 menit. Scalping sering digunakan oleh trader untuk mengkompensasi biaya transaksi yang sering muncul di dalam trading, seperti spread dan komisi.
Sedangkan untuk teknik Scalping itu sendiri biasanya diandalkan oleh para trader profesional dan berpengalaman. Scalping menggunakan analisis teknikal yang lengkap dan cepat untuk melihat pergerakan harga dengan akurat.
Bagaimana Cara Kerja Strategi Scalping?
Strategi Scalping bekerja dengan cara mengambil keuntungan dari pergerakan volatilitas harga yang sedang berlangsung dalam periode waktu tertentu. Scalper akan melakukan pembelian pada saat harga mendekati titik support dan penjualan pada saat harga mendekati titik resistance.
Teknik Scalping membutuhkan konsentrasi tinggi dari trader, karena keuntungan diambil dari pergerakan kecil yang terjadi di pasar forex. Oleh karena itu, diperlukan akses cepat terhadap alat-alat trading dan kemampuan analisis pasar yang baik.
Kelebihan dan Kekurangan Scalping
Sebagaimana teknik trading lainnya, Scalping juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan Scalping dapat kamu lihat pada tabel berikut:
Kelebihan | Kekurangan |
---|---|
Lebih Cepat Mendapatkan Profit | Sering Kena Stop Loss |
Memperkecil Resiko Kerugian | Memerlukan Konsentrasi Tinggi |
Terhindar dari Overnight Risk | Butuh Biaya Transaksi yang Besar |
Fleksibel dalam Tren Pasar yang Datar | Tidak Cocok untuk Trader Pemula |
Kombinasi Indikator untuk Scalping
Teknik Scalping biasanya dikombinasikan dengan beberapa indikator teknikal yang disesuaikan dengan kondisi pasar saat ini. Dalam hal ini, trader akan menggunakan beberapa indikator untuk meningkatkan akurasi dalam melakukan analisis teknikal.
Beberapa indikator yang umumnya digunakan dalam teknik Scalping adalah:
- Bollinger Bands
- RSI (Relative Strength Index)
- MACD (Moving Average Convergence Divergence)
- Stochastic Oscillator
Kombinasi indikator yang tepat akan membantu trader dalam menentukan posisi entry maupun exit dengan lebih akurat.
Langkah Awal untuk Memulai Scalping
Jika kamu tertarik untuk mencoba teknik Scalping, ada beberapa hal yang harus kamu persiapkan agar dapat melakukan Scalping dengan baik. Berikut adalah langkah-langkah awal untuk memulai Scalping:
- Pahami dengan baik teknik Scalping
- Cari broker forex terbaik untuk Scalping
- Pilih pair forex yang volatilitasnya tinggi
- Tentukan timeframe yang sesuai untuk Scalping
- Kombinasikan indikator yang sesuai untuk meningkatkan akurasi analisis teknikal
- Tentukan aturan manajemen risiko yang baik
- Siapkan mental uang yang siap hilang
Dengan mempersiapkan diri dengan baik dan memperhatikan hal-hal tersebut, kamu dapat memulai Scalping dengan lebih percaya diri.
Contoh Strategi Scalping
Berikut adalah contoh strategi Scalping yang umumnya digunakan trader dalam melakukan trading:
- Pilih pair forex yang memiliki spread kecil dan volatilitas tinggi, seperti EUR/USD
- Tentukan timeframe yang ingin digunakan, umumnya pada M1 atau M5
- Gunakan indikator Bollinger Bands dengan periode 20 dan Deviation 2
- Tunggu hingga harga mendekati lower band pada Bollinger Bands
- Lakukan pembelian pada saat harga mencapai atau melebihi upper band pada Bollinger Bands, dengan menggunakan stop loss yang ketat
- Tunggu hingga harga mencapai middle band pada Bollinger Bands
- Lakukan penjualan pada saat harga mencapai atau menyentuh upper band pada Bollinger Bands, dengan menggunakan stop loss yang ketat
Tentunya kamu juga bisa mengkombinasikan teknik ini dengan indikator teknikal lainnya, sesuai dengan kondisi pasar saat ini.
Strategi Scalping dengan Moving Averages
Selain Bollinger Bands, teknik Scalping juga sering dilakukan dengan menggunakan indikator Moving Averages. Teknik Scalping dengan Moving Averages ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
- Tentukan pair forex yang ingin diperdagangkan, umumnya pada EUR/USD atau GBP/USD
- Pilih timeframe yang ingin digunakan, umumnya pada M1 atau M5
- Tambahkan dua Moving Averages pada chart, dengan slow MA pada 200 dan fast MA pada 5
- Pada saat trend harga sedang naik, tunggu hingga harga menyentuh atau melewati garis Moving Averages, lalu lakukan pembelian
- Pada saat trend harga sedang turun, tunggu hingga harga menyentuh atau menembus garis Moving Averages, lalu lakukan penjualan
- Tetap perhatikan manajemen risiko dengan menggunakan stop loss yang ketat
Kombinasi teknik Scalping dengan Moving Averages ini akan memperbesar peluang profit dan mengurangi risiko kerugian.
Kesimpulan
Demikianlah uraian lengkap mengenai Strategi Scalping dan beberapa teknik yang dapat digunakan dalam Scalping. Dalam melakukan Scalping, konsentrasi dan manajemen risiko yang baik sangat dibutuhkan untuk menghindari kerugian.
Jangan lupa selalu mencoba teknik Scalping pada akun demo terlebih dahulu sebelum mencoba pada akun real. Semoga informasi ini bermanfaat untuk kamu dalam melakukan trading di pasar forex.
Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Set to optimize your backlinks for achievement? Click on this link to utilize the finest backlink enhancement solutions on Fiverr and propel your site to greater heights of credibility and exposure!