Breaking News

MAIN TRADING PARTNERS OF CHINA

China dan Mitra Dagang Utamanya

Hello Bosskuu.. Pembaca yang budiman, kita akan membahas tentang China dan mitra dagang utamanya. China sebagai negara yang memiliki populasi terbesar di dunia tentunya memiliki perekonomian yang menjadi sorotan dunia. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kekuatan perekonomian suatu negara adalah melalui peta dagangnya, terutama dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Uni Eropa dan Jepang. Namun, di sini kita akan membahas tentang mitra dagang utama China yang mungkin kurang terdengar di telinga kita.

Mitra Dagang Utama

Pertama, kita akan membahas tentang Brasil. Di mana, Brasil merupakan negara yang sangat ternama dalam hal komoditas yang dihasilkannya, seperti kopi, daging, bijih besi, dan masih banyak lagi. Pertumbuhan ekonomi Brasil sangat dipengaruhi oleh perdagangan dengan China, sehingga devaluasi yuan China pada Agustus 2015 berdampak sangat buruk bagi perekonomian Brasil. Sebab, China adalah salah satu pasar utama bagi ekspor komoditas Brasil.

Kedua, kita akan membahas tentang Swedia. Swedia merupakan salah satu negara Nordik yang memiliki perekonomian maju. Swedia sangat terkenal dalam industri teknologi informasi, seperti Ericsson dan Spotify. Selain itu, Swedia juga memiliki kekayaan sumber daya mineral yang melimpah, seperti besi, kayu, dan tembaga. China merupakan satu-satunya negara Asia yang masuk ke dalam sepuluh mitra dagang utama Swedia.

Ketiga, kita akan membahas tentang Australia. Australia adalah negara yang kekayaan alamnya melimpah. Negara tersebut menghasilkan banyak gandum, gula, dan wol. Pertambangan juga menjadi sektor penting dalam perekonomian Australia, terutama penambangan bijih besi, batubara, dan emas. China adalah pasar utama bagi ekspor Australia, terutama untuk bijih besi dan batubara.

Ekspor dan Impor China

China, sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, memiliki kebutuhan yang sangat besar terhadap kebutuhan pangan dan energinya. Walaupun negara ini lebih terkenal sebagai negara yang menjadi produsen barang dengan biaya rendah, namun China juga menjadi salah satu negara dengan kebutuhan impor tertinggi di dunia.

China sebagai negara produsen barang dengan biaya rendah, tidak hanya mempertahankan posisinya sebagai negara eksportir. Namun, pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat juga mengakibatkan China menjadi salah satu negara dengan kebutuhan impor tertinggi di dunia. China saat ini menjadi importir terbesar untuk produk minyak mentah, besi, aluminium, dan masih banyak lagi.

Perdagangan Komoditas China

Pertumbuhan ekonomi yang pesat di China membuat negara tersebut membutuhkan bahan baku yang besar untuk menjalankan produksinya. Dari sisi ekspor, China juga membutuhkan pasar yang sangat besar untuk menjual produk-produknya. Sebab, China memproduksi banyak barang dengan biaya rendah dan sangat efisien, sehingga dapat memasukkan produk-produknya ke pasar dunia dengan harga yang sangat bersaing.

Terlepas dari itu, banyak negara yang menjadi tujuan utama ekspor China, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan juga Jepang. Sebaliknya, China juga menjadi market bagi banyak produk yang dihasilkan oleh negara-negara lain, seperti Australia, Brasil, Swedia, dan banyak lagi.

Misi Dagang China

Seperti yang kita ketahui bahwa China merupakan salah satu negara dengan kekuatan perekonomian terbesar di dunia. China juga mempunyai visi untuk menjadi negara kuat secara global, termasuk dalam bidang perdagangan internasional.

Misi dagang China terdiri dari beberapa hal, di antaranya adalah meningkatkan kerjasama perdagangan dengan negara-negara lain, mempromosikan investasi langsung dari luar negeri, dan memperluas akses pasar bagi produsen dan eksportir lokal. Misi dagang China juga termasuk pengurangan bea masuk dan memberikan bantuan keuangan kepada perusahaan yang ingin ekspansi ke pasar internasional.

Perdagangan antara China dan Amerika Serikat

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di China, negara tersebut menjadi semakin bergantung pada perdagangan internasional. Amerika Serikat, sebagai salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia, menjadi pasar utama bagi ekspor dan impor China.

Namun, hubungan perdagangan antara China dan Amerika Serikat terus mengalami ketegangan dalam beberapa tahun terakhir. Terutama setelah Presiden Trump memimpin Amerika Serikat dan merancang kebijakan-kebijakan yang menargetkan negara-negara seperti China dalam masalah perdagangan.

Negosiasi Dagang

Kedua negara melakukan negosiasi dagang dalam beberapa kesempatan. Bahkan, pada Januari 2020, kedua negara sepakat menandatangani kesepakatan fase pertama sebagai upaya meredakan konflik dagang tersebut. Namun, negosiasi dagang antara China dan Amerika Serikat masih terus berlangsung hingga saat ini.

Ketegangan perdagangan antara kedua negara terutama disebabkan oleh defisit perdagangan AS dengan China yang sangat besar. AS mengimpor banyak barang dari China, sementara China tidak membeli banyak barang dari AS. Oleh karena itu, Amerika Serikat menuntut China untuk membuka pasar dan mengurangi ekspornya ke AS, dan memperkuat perlindungan hak kekayaan intelektual.

Trump dan Kebijakan Perdagangan

Presiden Trump, setelah memimpin AS, memberikan yang berkaitan dengan kebijakan dagang China. Trump meminta China untuk membuka pasar dan memberikan perlindungan hak kekayaan intelektual. Selain itu, AS menuduh China melakukan praktik dumping dan subsidi ilegal, sehingga menimbulkan kerugian bagi produsen Amerika.

Karena sifat ketidakpastian yang melekat pada situasi perdagangan China-AS, para pengusaha dan investor dari kedua belah pihak menjadi sangat berhati-hati dalam mengambil keputusan per bisnis.

Perdagangan Komoditas China dan Brasil

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Brasil merupakan salah satu negara yang sangat tergantung pada ekspor komoditas. China menjadi pasar utama bagi ekspor komoditas Brasil, sehingga devaluasi yuan China pada Agustus 2015 sangat berdampak pada perekonomian Brasil.

Perdagangan antara China dan Brasil meliputi perdagangan berbagai produk, dari komoditas hingga produk-produk yang lebih canggih. Komoditas yang diimpor oleh China dari Brasil meliputi produk-produk yang biasa digunakan dalam pembuatan baja, seperti besi, bijih besi, dan tembaga. Produk-produk tersebut sangat dibutuhkan oleh industri otomotif, dan pembangunan infrastruktur di China.

Perdagangan Komoditas China dan Australia

Australia juga menjadi salah satu mitra dagang utama China dalam hal perdagangan komoditas. Australia sangat terkenal dengan produksinya yang banyak terdiri dari bahan-bahan tambang dan pertanian. Saat ini, China menjadi pasar utama bagi ekspor Australia, terutama untuk bijih besi dan batubara.

Melalui kemiliteran modernisasi mereka, China telah meningkatkan permintaannya terhadap besi dan batu bara dari Australia. Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menjadi negara dengan permintaan sektor tambang dan energi terbesar di dunia, dan itu menjadikan Australia sangat menguntungkan dalam hal ekspor ke China.

Perdagangan Komoditas China dan Swedia

Meskipun sudah dijelaskan bahwa Swedia merupakan salah satu negara dengan perekonomian berbiaya tinggi, namun negara tersebut juga menjual produk industri dan teknologi kepada China. Ericsson merupakan perusahaan yang sangat terkenal di Swedia, yang beberapa dekade lalu berhasil menembus pasar teknologi informasi di berbagai belahan dunia.

Selain itu, Swedia juga menghasilkan sumber daya mineral penting, seperti besi, kayu, dan tembaga. China merupakan pasar utama bagi komoditas tersebut.

Perdagangan Komoditas China dan India

India memiliki peran penting dalam perekonomian dunia. Walau India bukan salah satu mitra dagang utama China, namun India tetap memiliki beberapa produk yang dapat memenuhi kebutuhan komoditas China.

Produk tersebut antara lain adalah berbagai jenis tekstil, mesin, dan juga bahan makanan. India juga dapat memasok berbagai bahan-bahan elektronik dan menjadi pasar potensial bagi barang-barang dari China.

Kendati demikian, terdapat beberapa hal yang menjadi batasan dan kendala dalam menjalankan perdagangan China-India, yakni masalah keamanan makanan, perbedaan kelembagaan dan hambatan perdagangan di kedua negara.

Kesimpulan

China sebagai negara dengan populasi terbesar di dunia memiliki kekuatan perekonomian yang mampu melahirkan mitra dagang di berbagai penjuru dunia. Beberapa negara seperti Brasil, Swedia, Australia, dan India menjadi mitra dagang utama China dalam beberapa tahun terakhir.

Perdagangan komoditas haruslah dijaga dengan baik karena akan mempengaruhi perekonomian setiap negara yang terlibat. Begitu juga dengan China, terdapat beberapa negara yang menjadi pasar utama bagi produk-produk yang dihasilkan oleh negara tersebut, seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang.

Terakhir, memang tidak dapat dipungkiri bahwa China telah mempunyai visi jauh ke depan dalam perihal perdagangan internasional. China berupaya meningkatkan kerjasama perdagangan dengan banyak negara lain dan mempromosikan investasi langsung dari luar negeri sekaligus memperluas akses pasar bagi produsen dan eksportir lokal mereka.

Diharapkan China dapat terus berkurang defisit perdagangan dengan negara lain dan dapat menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan negara-negara mitra dagang mereka. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya.

Ready to improve your link profile for achievement? Tap here to leverage the finest link optimization services on Fiverr and boost your site to greater heights of authority and exposure!

About jeehaha

Check Also

Aplikasi Bni Kartu Kredit

Jenis-Jenis Produk dan Informasi Harga Kartu Kredit BNI Halo Sobat Canggih! Hampir semua orang di …