Begini Cara Kerja dan Fungsi Surge Arrester Yang Perlu Diketahui

Fungsi surge arrester dalam kehidupan sehari-hari tentunya akan sangat berguna, apalagi jika terjadi kejadian alam seperti sambaran petir yang sewaktu-waktu dapat menimpa kita semua. Ada sebuah alat yang dibuat untuk dipasang dan fungsinya sebagai pelindung jaringan suatu instalasi listrik, alat tersebut dikenal dengan nama surge arrester.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, bahwa fungsi dari surge arrester sendiri adalah dapat melindungi berbagai peralatan elektronik yang terdapat dalam suatu jaringan listrik tersebut. Jika suatu saat terjadi lonjakan tegangan atau over voltage yang melebih batas toleransi yang diizinkan, maka saat itulah fungsi dari surge arrester dapat berguna.

Fungsi surge arrester

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya lonjakan tegangan yang terjadi pada sebuah jaringan listrik, salah satunya adalah terjadinya sambaran petir tidak langsung atau induksi. Kerusakan pada beberapa peralatan elektronik yang terhubung dengan jaringan listrik dan melalui jalur data hingga telekomunikasi, bisa disebabkan oleh adanya induksi petir tersebut.

Jalur data dan telekomunikasi yang dimaksud adalah seperti jaringan internet, telepon, radio, televisi, dan arena. Setelah mengenal apa arti dari surge arrester yang sebenarnya, ada beberapa hal penting lainnya yang perlu diketahui juga mengenai surge arrester. Berikut ini penjelasannya.

Inilah Fungsi Surge Arrester Yang Perlu Diketahui

Fungsi yang dimiliki oleh surge arrester adalah untuk membelokkan tegangan yang melebihi kapasitas maksimumnya, kemudian tegangan berlebih tersebut dialirkan menuju ke Bumi atau dikenal sebagai Grounding.

Agar fungsi yang dimiliki surge arrester dapat dimanfaatkan dengan maksimal, maka dibutuhkanlah sistem grounding yang bagus. Maka dengan adanya sistem kerja dari surge arrester, peralatan elektronik yang terkena dampak dari tegangan besar atau induksi petir akan tetap terjaga keamanannya.

Cara Kerja Yang Dimiliki Oleh Surge Arrester

Terdapat dua buah lempeng logam yang menjadi struktur material surge arrester. Dua buah lempeng logam tersebut didekatkan dengan atau tanpa material elektrikum. Jalur kabel yang telah diamankan dihubungkan pada lempengan yang pertama dan untuk lempengan yang kedua sendiri dihubungkan ke grounding atau tempat dilepaskannya tegangan yang berlebih.

Tegangan listrik akan melonjak besar ketika petir menyambar jaringan atau aliran listrik. Sehingga kedua logam yang terdapat pada arrester akan bekerja saling terhubung serta menyalurkan arus listrik atau bisa disebut sebagai konduktor saat terjadinya kejadian tersebut.

Karena salah satu kutub akan meneruskan aliran ke tempat pembumian atau grounding, maka fungsi konduktor tersebut tidak akan mengenai sistem kelistrikan yang ada. Agar tidak mengganggu kinerja arrester, maka sistem grounding harus bagus dan memiliki nilai tahanan yang kecil.

Dengan begitu surge tidak akan merusak peralatan listrik ketika adanya tegangan kejut. Selain itu, pengguna tidak perlu lagi melakukan pemutusan arus listrik saat terjadinya tegangan berlebih tersebut.

Struktur Yang Terdapat Pada Surge Arrester

Terdapat dua buah lempeng logam yang menjadi struktur surge arrester, yang mana kedua buah logam tersebut didekatkan dengan atau tanpa material elektrikum. Untuk lempengan logam yang pertama disambungkan ke aliran kabel yang akan diamankan dan lempeng logan yang kedua dihubungkan atau diarahkan ke tempat pelepasan tegangan yang berlebih atau grounding.

Berbagai Jenis Surge Arrester

Setelah sebelumnya dijelaskan mengenai struktur hingga prinsip kerja dari surge arrester, rasanya belum lengkap jika tidak mengetahui berbagai jenis surge arrester yang ada. Untuk mengamankan keperluan perangkat elektronik, ada beberapa jenis surge arrester yang biasanya digunakan, di antaranya:

  • Arrester Antena
  • Arrester Listrik
  • Arrester Data

Cara Melakukan Pemasangan Surge Arrester Yang Benar

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan berkaitan dengan pemasangan. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan grounding yang artinya tempat pelepasan tegangan berlebih, yang mana harus memiliki nilai resistansi yakni kurang dari 5 ohm.

Setelah meter listrik, Anda sudah bisa meletakkan surge arrester-nya. Namun surge arrester dapat juga diletakkan dalam panel utama atau pembagi dan ada dua cara sistem pengamanan yang perlu diperhatikan. Pertama ada pengamanan jalur tunggal, artinya teknik pengamanannya hanya dilakukan pada satu kutub phasa saja (+).

Dan selanjutnya ada pengamanan jalur ganda, artinya jenis pengamanan jalur ini pada dua buah jalur phasa atau neutral. Cara kerjanya adalah dengan menghubungkan arrester dari kutub phase-ground dan kutub neutral-ground secara pararel.

Hal tersebut akan sangat menguntungkan Anda apabila sudah tersedia sistem grounding di jaringan listrik. Hal tersebut dikarenakan biasanya tiang perangkat elektronik telah dilengkapi dengan pengaman tegangan yang membutuhkan grounding untuk melakukan pekerjaannya.

Apakah Sekring Bisa Menggantikan Surge Arrester?

Pertanyaan yang sering ditanyakan oleh banyak orang adalah mengenai bisakah surge arrester digantikan dengan sekring, dan tentunya hal ini perlu dipahami dengan baik. Untuk jawabannya sendiri adalah tidak bisa, karena tentunya tidak mungkin sekring bisa menggantikan fungsi pengaman yang dimiliki oleh surge.

Alasan logisnya adalah sekring tidak bisa membatasi tegangan listrik dan hanya mampu membatasi kerja arus listrik. Dengan begitu fungsi yang dimiliki surge arrester tidak bisa digantikan dengan keberadaan sekring. Selain itu, kedua benda tersebut memiliki peranan dan fungsinya masing-masing pada jaringan listrik.

Baca Juga  Mengetahui Jenis Jenis Mesin Bor, Perbedaan dan Fungsi, Biar Nggak Salah Beli!

Proses Terjadinya Sambaran Petir

Sebagai informasi tambahan, mari kita pelajari proses terjadinya sambaran petir yang biasanya sering kita jumpai. Adanya perbedaan potensial antara awan dengan awan lainnya atau perbedaan antara awan dengan bumi itulah yang menjadi penyebab terjadinya sambaran petir.

Muatan pada awan akan terjadi dengan sebuah proses, yaitu ketika sebuah awan bergerak secara terus menerus dan teratur yang akhirnya akan menimbulkan interaksi dengan awan lainnya. Sehingga awan tersebut akan berisi muatan negatif yang akan berkumpul pada salah satu sisi (atas atau bawah) dan di sisi sebaliknya akan terdapat muatan positif.

Selanjutnya akan terjadi pembuahan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya jika adanya perbedaan potensial yang cukup besar antara awan dan bumi. Hal tersebut terjadi agar tercapainya titik keseimbangan. Media yang dilalui elektron pada proses pembuangan muatan tersebut adalah udara.

Kemudian akan terjadi pula ledakan suara yang besar ketika elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara. Pada musim hujan, sambaran petir akan lebih sering terjadi karena pada saat itu udara mengandung kadar air yang lebih tinggi, sehingga arus lebih mudah mengalir seiring menurunnya daya isolasi.

Selain itu, sambaran petir juga bisa terjadi antara awan yang berbeda muatan, contohnya awan yang bermuatan negatif dengan yang bermuatan positif. Lalu, yang menyebabkan terjadinya sambaran petir adalah adanya proses perpindahan muatan negatif (elektron) menuju muatan positif (proton).

Demikianlah pembahasan mengenai cara kerja dan fungsi surge arrester hingga proses terjadinya sambaran petir yang perlu kita diketahui. Dengan adanya surge arrester tentunya akan memberikan banyak manfaat bagi para penggunanya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya hal-hal yang berkaitan dengan surge arrester, baca juga artikel tentang cara melubangi tembok tanpa bor dan biaya pasang listrik baru 1300 watt di e tabloid kreasi rumah.

error: Content is protected !!
Scroll to Top