PLAFON.ID Elevate Your Space with Plafon.ID – Kreativitas dan Kualitas Menyatu
Divergence Trading: Apa itu dan Bagaimana Cara Melakukannya?
Pendahuluan
Hello Bosskuu, apa kabar? Mungkin kamu pernah mendengar mengenai trading divergensi? Trading divergensi merupakan salah satu metode analisis teknikal yang banyak digunakan oleh trader untuk menemukan sinyal perubahan trend pada grafik harga. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai apa itu trading divergensi, macam-macamnya, dan bagaimana cara melakukannya.
Apa itu Divergence?
Divergence atau perbedaan adalah kondisi dimana pergerakan harga dan indikator market tidak sejalan satu sama lain. Ketika pergerakan harga naik, namun indikator marketnya menunjukkan sinyal penurunan, maka hal tersebut bisa diartikan sebagai sinyal bearish atau penurunan harga. Sebaliknya, ketika pergerakan harga turun namun indikator marketnya menunjukkan sinyal kenaikan, maka hal tersebut bisa diartikan sebagai sinyal bullish atau kenaikan harga.
Macam-macam Divergence
Dalam trading divergensi, terdapat dua macam divergensi, yaitu bullish divergence dan bearish divergence.
Bullish Divergence
Bullish divergence terjadi ketika harga turun namun indikator market menunjukkan sinyal kenaikan. Hal tersebut bisa diartikan bahwa meskipun harga turun, namun pergerakan market masih cukup kuat, sehingga ada kemungkinan harga akan naik. Kondisi ini bisa terlihat pada grafik dengan adanya lower low pada harga namun higher low pada indikator market.
Bearish Divergence
Bearish divergence terjadi ketika harga naik namun indikator tidak mengikuti pergerakan naik tersebut, dan menunjukkan sinyal penurunan. Hal tersebut bisa diartikan bahwa meskipun harga naik, namun pergerakan market sudah tidak kuat lagi dan ada kemungkinan harga akan turun. Kondisi ini bisa terlihat pada grafik dengan adanya higher high pada harga dan lower high pada indikator market.
Cara Melakukan Divergence Trading
Sekarang, mari kita bahas mengenai bagaimana cara melakukan trading divergensi.
Step 1: Memilih Time Frame
Pertama-tama, kamu harus memilih time frame yang ingin kamu gunakan untuk trading. Pilih time frame yang sesuai dengan strategi trading kamu. Jangan terlalu kecil atau terlalu besar karena dapat memengaruhi keakuratan analisis.
Step 2: Mengidentifikasi Divergence
Setelah memilih time frame, kamu harus mengidentifikasi kemunculan divergence pada grafik harga. Perhatikan pergerakan harga dan juga indikator yang kamu gunakan. Pastikan terdapat perbedaan pada pergerakan harga dan indikator market.
Step 3: Mencari Konfirmasi Trend
Setelah memastikan terdapat perbedaan antara harga dan indikator, kamu harus mencari konfirmasi trend agar bisa membuka posisi trading yang tepat. Konfirmasi trend bisa ditemukan dengan menggunakan beberapa indikator atau dengan menunggu candlestick yang menandakan arah trend yang tepat.
Step 4: Menentukan Stop Loss dan Take Profit
Setelah membuka posisi trading yang tepat, kamu harus menentukan stop loss dan take profit. Stop loss berfungsi untuk membatasi kerugian dan take profit berfungsi untuk membantu kamu meraih keuntungan secara maksimal.
Step 5: Monitoring Pergerakan Harga
Setiap trader harus selalu memonitor pergerakan harga. Jika terjadi kondisi yang tidak sesuai dengan prediksi, segera tutup posisi trading untuk membatasi kerugian.
Kesimpulan
Dalam trading divergensi, kamu dapat mengidentifikasi sinyal perubahan trend pada grafik harga dengan melihat perbedaan antara harga dan indikator. Terdapat dua macam divergensi, yaitu bullish dan bearish divergence. Namun, perlu diingat bahwa trading divergensi juga memiliki risiko yang harus diperhatikan oleh setiap trader. Oleh karena itu, pastikan kamu memiliki strategi trading yang matang dan memahami risiko yang mungkin terjadi.
Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!
Set to improve your link profile for success? Tap this link to leverage the top-notch backlink enhancement solutions on Fiverr and elevate your site to greater heights of credibility and exposure!
