Breaking News

Mengenali Arti, Fungsi, dan Cara Pasang MCB Untuk Rumah Anda

cara pasang MCB – Sebelum mengetahui cara pasang MCB, sebaiknya ketahui terlebih dahulu apa itu MCB beserta fungsi-fungsinya. Mungkin kebanyakan orang masih belum mengetahui keberadaan MCB (Miniatur Circuit Breaker), padahal MCM memiliki fungsi yang terbilang vital. Salah satu komponen listrik ini sangat wajib dipasangkan di setiap rumah dan merupakan salah satu persyaratan pada suatu instalasi listrik.

Lantas mengapa MCB sangat penting terutama dalam hal keamanan? Lalu apa saja fungsi dari komponen listrik satu ini? Bagaimana cara kerja dan proses pemasangannya? Daripada penasaran, langsung saja baca penjelasannya berikut ini.

Cara Pasang MCB

Mengenali Pengertian, Fungsi, dan Cara Pasang MCB yang Benar

Seperti yang disebutkan sebelumnya, MCB merupakan kepanjangan dari Miniatur Circuit Breaker. Salah satu komponen listrik ini berguna untuk memutuskan arus listrik pada saat terjadinya arus overload atau korsleting. Secara otomatis, arus listrik tersebut diputuskan dan diarahkan untuk mengamankan penggunaan listrik di dalam suatu hunian.

Pada dasarnya, pemakaian MCB hampir sama dengan Sekring yaitu sebagai komponen untuk mengamankan listrik. Hal yang membedakan yaitu Sekring akan digantikan dengan yang lebih baru apabila terjadi pemutusan arus saat terjadinya overload ataupun korsleting, sedangkan MCM bisa dinyalakan kembali jika masalahnya telah diatasi.

Fungsi MCB

1. Pemutus arus

Fungsi pemutus arus ini bisa dikatakan juga sebagai bentuk keamanan dan kendali yang digunakan oleh pemilik rumah. Untuk bentuk keamanan terjadi jika terdapat masalah di instalasi listrik, maka secara otomatis arus listrik akan diputuskan oleh MCB. Sementara untuk bentuk kendali terjadi jika pemilik rumah ingin mematikan semua jaringan yang terkoneksi, caranya dengan menurunkan sakelar di MCB.

2. Memproteksi beban berlebih

Beban berlebih merupakan kondisi dimana arus listrik yang digunakan telah melebih batas pemakaian listrik di suatu bangunan. Elemen bimetal merupakan salah satu komponen MCB berguna untuk mendeteksi beban yang berlebih.

Misalnya, jika di dalam suatu ruangan batas arus MCB yang digunakan adalah 6A, maka listrik yang digunakan tidak boleh melebihi 6A. Mungkin saja untuk penerangan masih bisa dikendalikan, tetapi untuk stop kontak sering dilupakan. Jika arus naik melebihi kapasitas, maka elemen bimetal tadi akan melengkung disebabkan terkena panas, akhirnya akan terjadi pemutusan arus.

3. Memproteksi adanya korsleting

Magnetic trip merupakan komponen MCB yang memproteksi adanya korsleting. Biasanya magnetic ini berbentuk Solenoid. Sama halnya dengan beban lebih, komponen ini akan merespon jika terkena panas yang sangat tinggi. Solenoid akan menunjukkan gaya magnet jika menerima arus panas tersebut, bahkan dapat menarik switch secara otomatis yang membuat putusnya aliran listrik.

Apabila bimetal akan melengkung yang disertai dengan jeda waktu, maka pada kasus ini reaksi yang ditimbulkan magnetic trip sangat cepat. Hal ini untuk mengurangi risiko komponen yang rusak dan kebakaran.

Cara Kerja MCB

Umumnya pengoperasian MCB bisa dilakukan secara manual, caranya dengan menekankan sakelar ke atas untuk menyalakan dan ke bawah untuk mematikan. Dalam keamanan otomatis, MCB mempunyai 2 prinsip kerja berdasarkan masalah yang terjadi.

Thermal Tripping merupakan prinsip kerja yang digunakan untuk memutuskan karena adanya reaksi panas saat overload. Ada juga Magnetic Tripping merupakan prinsip kerja yang digunakan untuk memutuskan arus karena adanya efek gaya magnet saat korsleting.

Macam-Macam MCB

Berdasarkan ketahanan arus, MCB terdiri dari 6A yang terkecil, 10A, 13A, 16A, 20A, 25A, 63A, 80A, 100A, dan 125A yang terbesar. Sementara berdasarkan karakteristiknya terdiri dari:

  • MCB tipe B: mempunyai arus yang ketahanannya 3-5 kali lebih besar dari arus maksimal yang ditulis. Biasa ditemukan di lingkungan pemukiman ataupun industri ringan.
  • MCB tipe C: berfungsi untuk memutuskan arus saat bebannya 5-10 kali lebih besar dari arus maksimal yang tertulis. Biasa ditemui di penerangan gedung dan motor listrik yang mempunyai arus sedang.
  • MCB tipe D:  mempunyai ketahanan listrik yang 10-25 kali lebih besar dari batas maksimal yang tertulis. Biasa ditemui di rangkaian listrik yang lonjakannya besar pada awal penggunaan. Misalnya mesin produksi pabrik, motor listrik dengan arus besar, mesin sinar X-Ray, dan sebagainya.

Cara memasangkan MCB

Sebelum proses pemasangan, terlebih dahulu kamu persiapkan bahan dan peralatan yang dibutuhkan, seperti MCB 1 Fasa, tespen, obeng kombinasi negatif dan positif, kabel NYM yang berisi 3, serta tang potong. Jika semuanya sudah tersedia, ikuti tahapan pemasangannya berikut ini:

1. Mematikan MCB di KWH

Langkah pertama ini wajib dilakukan jika ingin memasang MCB sendiri di rumah, demi keamanan sang pemilik rumah. Namun, alangkah lebih baiknya lagi jika kamu memakai sepatu yang aman apabila tidak ingin mematikan MCB di KWH. Setelah MCB dimatikan, sebaiknya pasanglah kertas yang bertuliskan “sedang dalam perbaikan” atau semacamnya. Hal ini berguna untuk berjaga-jaga jika MCB tersebut dinyalakan oleh seseorang ketika kamu sedang memasangkan MCB.

2. Melepaskan kabel di MCB lama

Langkah berikutnya ialah melepaskan kabel yang hanya terdapat di kontak MCB di KWH dan peralatan yang sedang digunakan. Ada baiknya jangan melepaskan kabel ground maupun kabel netral yang ada di sekitarnya.

3. Memasangkan MCB baru ke kotak MCB

Tahapan selanjutnya yaitu memasangkan MCB yang baru ke kotak MCB. Apabila kamu memasangkan MCB berjumlah lebih dari satu, sebaiknya loncatkan input-nya. Dengan begitu kamu bisa mengetahui mana saja kabel yang asalnya dari KWH dan kabel yang ingin dimasukkan ke peralatan yang sedang digunakan.

4. Mengupas kabel dan memasangkannya ke MCB

Jika kamu telah mengetahui mana saja kabel yang berasal dari KWH dan mana kabel yang diarahkan ke peralatan yang kamu miliki, maka kamu bisa meloncatkannya di area input (kabel yang berasal dari KWH). Sehingga kamu akan memasukkan kabel dari KWH tersebut ke MCB 1 untuk disambungkan ke MCB 2.

5. Menarik kabel ke beban

Dalam tahap ini, kamu harus menarik kabel yang akan dipasang untuk pompanya. Adapun kabel yang dipakai memiliki ukuran yang sesuai dengan kemampuan hantar arus dari beban listrik di rumah kamu.

6. Mengecek sambungan kabel ke MCB

Setelah itu, perhatikan kembali kabel yang disambung tadi dengan cara Menariknya menggunakan tangan. Pengecekan ini untuk memastikan apakah kabelnya sudah kuat dan kokoh atau belum.

7. Menyalakan MCB KWH

Jika kabel terbukti kokoh dan cara memasangnya sudah benar, kamu sudah bisa menyalakan kembali MCB dari KWH. Kamu juga bisa mengecek tegangan yang dipasang tadi. Jika tegangannya sudah masuk, maka kamu telah berhasil memasangkan MCB.

Sekian penjelasan singkat mengenai MCB, termasuk fungsi, cara kerja, dan cara pasang MCB dengan benar. Jika kamu ingin memasang MCB 3 Fasa langkah-langkahnya hampir sama, namun kamu harus menyambungkan kabel R-S-T ke masing-masing kontak MCB. Semoga penjelasan di atas sangat bermanfaat untuk kamu yang ingin memasangkan MCB sendiri.
Baca juga artikel tentang jenis jenis mesin bor dan cara memasang kwh meter listrik 3 phase di e tabloid kreasi rumah.

About jeehaha

Check Also

Kabel RF

Kupas Tuntas Apa Itu Kabel Koaksial Atau Kabel RF

Kabel koaksial juga biasa disebut kabel RF merupakan kabel jaringan yang terbungkus oleh material metal …