High Risk Stocks: Berani Atau Tidak?
Hello Bosskuu,
Investasi saham saat ini semakin populer di kalangan masyarakat. Banyak orang yang tertarik untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham, termasuk dari saham-saham dengan potensi keuntungan yang tinggi. Walaupun potensi keuntungan yang bisa didapat sangat menjanjikan, namun investasi saham juga memiliki risiko yang tinggi, terlebih lagi jika Anda berinvestasi pada jenis saham yang memiliki nilai risiko lebih tinggi, seperti saham-saham High Risk Stocks.
Apa itu High Risk Stocks?
High Risk Stocks adalah jenis saham yang memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham-saham lainnya. Risiko yang dimaksud biasanya berkaitan dengan tiga hal yaitu volatilitas, likuiditas, dan leverage. Volatilitas adalah tingkat fluktuasi harga saham dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi volatilitas, semakin tinggi pula risikonya. Likuiditas adalah kemampuan saham untuk dijual atau dibeli secara cepat dan mudah. Sementara leverage adalah pemakaian utang oleh perusahaan.
Investasi High Risk Stocks bisa dibilang cukup berani. Namun, jika dilakukan dengan benar, memilih saham dengan nilai risiko tertentu dapat memberikan peluang keuntungan yang besar. Berikut ini adalah beberapa contoh saham dengan risiko tinggi yang patut menjadi pertimbangan:
1. Tesla (TSLA)
Tesla merupakan salah satu perusahaan otomotif terkemuka di dunia yang bergerak dalam pengembangan kendaraan listrik. Hingga saat ini, Tesla telah berhasil menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan kenaikan harga saham hingga 700% dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Namun, mengingat saham TSLA yang tergolong dalam kategori High Risk Stocks mengharuskan para investor untuk lebih hati-hati dalam menentukan keputusan, apalagi di saat kondisi keuangan saat ini belum menentu.
2. Luckin Coffee (LK)
Luckin Coffee adalah perusahaan kopi cepat saji yang berkantor pusat di China. Meskipun sukses meraih penjualan yang cukup tinggi, namun LK gagal memenuhi target keuntungan karena diduga melakukan kecurangan dalam laporan keuangan. Akibatnya, harga saham LK anjlok hingga lebih dari 90%. Namun, harga saham LK mencatatkan performa yang cukup menjanjikan saat ini, dan bisa menjadi pilihan investasi yang cepat kaya – atau celaka.
3. Micron Technology (MU)
Micron Technology, salah satu perusahaan pembuat chip RAM, merupakan perusahaan yang tergolong dalam kategori High Risk Stocks. Pasalnya, harga saham MU yang fluktuatif sangat bergantung pada harga komoditas serta produksi chip. Namun, MU memiliki potensi keuntungan yang besar, terutama pada masa yang akan datang.
Kekurangan Investasi pada High Risk Stocks
Tentunya, investasi pada High Risk Stocks bukanlah tanpa risiko. Ada beberapa kekurangan yang perlu Anda perhatikan sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada saham jenis ini. Berikut ini adalah beberapa kekurangan investasi pada High Risk Stocks:
1. Risiko Tinggi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, investasi pada High Risk Stocks memiliki risiko yang tinggi. Hal ini membuat investasi jenis ini tidak disarankan bagi investor yang tidak siap menghadapi resiko kerugian yang besar.
2. Tidak Terjamin
Semua jenis investasi memiliki risiko yang tidak terjamin. Namun, risiko yang ada pada High Risk Stocks lebih tinggi sehingga tidak ada yang benar-benar bisa menjamin hasil dari investasi ini.
3. Membutuhkan Analisa yang Cermat
Investasi pada High Risk Stocks membutuhkan analisa yang cermat. Anda perlu mengenali kondisi perusahaan serta kondisi pasar saat ini agar bisa menentukan saham yang tepat untuk diinvestasikan.
Conclusion
Setiap investor tentunya memiliki karakteristik yang berbeda. Ada yang suka berinvestasi pada saham-saham yang memiliki risiko rendah, namun ada juga yang lebih berani dengan berinvestasi pada saham-saham High Risk Stocks. Jika Anda berani mengambil resiko, High Risk Stocks bisa menjadi pilihan investasi yang menjanjikan keuntungan yang besar. Namun, Anda juga perlu memperhatikan risiko yang ada dan membutuhkan analisa yang cermat. Oleh karena itu, berinvestasilah pada High Risk Stocks dengan bijak dan jangan lupa untuk melakukan diversifikasi portfolio Anda agar mengurangi risiko investasi Anda. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!